Kamis, 18 Agustus 2011

Biografi Trivium

Biografi TRIVIUM

 




Trivium adalah band Heavy Metal Amerika yang berasal dari kota Orlando, Florida, di bentuk pada tahun 2000. Sejak tanda tangan kontrak dengan Road Runner Records, mereka telah menelurkan lima album, sebelas single, dan dua belas musik video. Album terbaru mereka In Waves, dirilis pada tanggal 09 Agustus 2011.

Formasi dan debut album (1999-2004)
Di sebuah acara pertunjukan bakat di SMA Lake Brantley, gitaris Matt Heafy sedang tampil membawakan cover Self Esteem dari Offspring. Vokalis Brad Lewter kemudian memberitahu nya dan memintanya untuk bergabung dengan band. Mereka kemudian menuju rumah drummer Travis Smith disana mereka membawakan lagu Metallica “For Whom The Bell Tolls”. Terkesan dengan permainan Heafy mereka langsung menerima nya bergabung dengan band yang mereka beri nama Trivium. Setelah beberapa pertunjukan di bar dan club2 lokal, Brad Lewter berhenti dari band dan Heafy mengambil alih posisi nya sebagai vokalis. Pada awal tahun 2003, mereka masuk studio untuk merekam album berkualitas tinggi pertama mereka. Sebuah copy dari demo ini terdengar oleh label asal Jerman Lifeforce, yang juga mengontrak Trivium. Mereka masuk studio dan merekam debut album mereka yang di beri judul Ember To Inferno.


 

Seiring berjalannya waktu Corey Beaulieu ikut bergabung. Pada tahun 2004, Paolo Gregoletto masuk menggantikan Brent Young sebagai Bassist yang sebelumnya ikut tur dengan Machine Head. Album Ember To Inferno telah menarik perhatian major label sekelas Road Runner Records dan langsung teken kintrak dengan Trivium. Mereka kemudian segera menulis lagu untuk debut major label mereka.

 


Ascendancy (2004-2006)
Pada tahun 2004, Trivium merekam album kedua mereka yang berjudul Ascendancy, di studio Audiohammer dan Morrisound Recording di Florida. Di produseri oleh Heafy dan Jason Suecof, album ini di rilis pada bulan Maret 2005. Album ini bertengger di posisi nomor 151 di Billboard 200 dan nomor 4 di chart Top Heatseeker. Beberapa orang reviewer musik seperti Johnny Loftus dari Allmusici dan Rod Smith dari Decibel Magazine memberikan pujian terhadap mereka baik dari segi permainan maupun skill dan penampilan mereka. Album ini di kenal juga sebagai album of the year dai majalah Kerrang!. Kemudian pada tahun 2007 mereka menerima Gold Record pertama mereka di Inggris untuk penjualan lebih dari 100.000 keping. Pada tahun 2005, Trivium tampil di panggung utama Download Festival di Castle Donnington, Inggris yang di nyatakan oleh Heafy sebagai gebrakan awal Trivium menuju panggung dunia.
Kemudian beberapa single dan video musik di rilis untuk lagu Like Light To The Files, Pull Harder On The String of Your Martyr, A Gunshot To The Head of Trepedation, dan Dying In Your Arms. Video-video ini mendapat giliran di putar di MTV2 Headbangers Ball dan Pull Harder On The String of Your Martyr telah menjadi lagu mereka yang paling di kenal dan selalu menjadi penutup bila mereka tampil di panggung untuk menutup pertunjukan mereka. Untuk mendukung album ini Trivium mengadakan tur dengan artis-artis tenar lainnya. Mereka jadi band pembuka untuk Killswitch Engage, Iced Earth, Fear Factory dan Machine Head yang merupakan pengaruh terbesar bagi Heafy dalam bermusik. Ascendancy di rilis ulang pada tahun 2006 dengan tambahan empat bonus lagu dan sebuah DVD yang berisi semua musik video mereka dan Live Footage.


 

The Crusade (2006-2008)
Setelah melakukan Headlining tur bersama Mendeed dan God Forbid sebagai band pembuka, pada bulan April 2006 Trivium masuk studio kembali dengan Heafy dan Suecof kembali sebagai produser. Mereka main lagi di Download Festival, kali ini di panggung utama dengan Korn dan Metallica. Trivium merilis The Crusade pada bulan Oktober 2006. Bertengger di posisi 25 di Billboard 200, album ini terjual lebih dari 32000 kopi pada minggu pertama semenjak di rilis. Banyak kritikus-kritikus musik memuji album ini sebagai album of the year. Di The Crusade gaya vokal Heafy berubah dari scream nya Metalcore menjadi lebih bernyanyi dengan vokal yang jernih. Perubahan gaya bernyanyi ini merujuk ke genre Thrash Metal dan terlalu mirip dengan Metallica yang memang menjadi pengaruh yang sangat besar bagi band ini. Heafy berkata dengan perubahan gaya vokal ini: “Jika seseorang bertanya-tanya kenapa screaming nya hilang, itu karena kami berempat belum pernah masuk ke band yang menggunakan gaya scream dan kami juga kurang menyukai band-band sekarang yang menggunakan gaya scream, kemudian kami bertanya kepada diri kami sendiri, kenapa kita memakainya?(scream style). Untuk waktu dekat ini saya ingin bernyanyi lebih baik dan itulah yang ingin kami dengar, jadi kami hilangkan vokal scream dan banyak berlatih untuk vokal dan pengerjaan vokal lainnya”.


Untuk mendukung album ini mereka melakukan tur bersama IRon Maiden dan Metallica. Muncul di tur Black Crusade bersama Machine Head, Arch Enemy, DragonForce dan Shadows Fall. Mereka juga melakukan headlining tur dengan band pembuka Annihilator dan Sanctity. Trivium di berikan predikat sebagai best live band of 2006 oleh majalah Metal Hammer golden Gold Award.


Shogun (2008-2009)
Pada bulan Oktober 2007 Trivium kembali masuk studio untuk rekaman dengan produser Nick Raskulinecz. Heafy mengatakan bahwa dia ingin teriakan(scream) yang dulu ada di album Ascendancy ada kembali di album berikutnya Trivium. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak bekerja sama dengan Suecof lagi karena mereka telah mengerjakan tiga album bersamamnya dan ingin meng-eksplorasi ide-ide baru. Proses rekaman berakhir pada bulan Juni 2008. Dalam sebuah interview dengan majalah Inggris MEtal Hammer HEafy mengatakan bahwa di album kami yang berikut akan ada banyak Scream dan raptors. Mungkin lebih banyak screaming karena adanya raptors. Dia juga berkata lewat majalah Revolver bahwa “Untuk pertama kalinya kami tiak bisa melihat ke lagu kami dan mengatakan riff-riffnya mirip lagu siapa. Kami benar-benar membuat gaya sendiri, seni sendiri, dan itu sangat menhyenangkan”. Pada bulan September 2008 Trivium merilis album ke empatnya yang diberi judul Shogun. Album ini terjual 24.000 kopi di minggu pertama saat telah rilisnya di Amerika, dan menerobos posisi 23 di Billboard 200, dan menduduki peringkat nomor 1 di Rock Album Chart Inggris.


Pada tanggal 14 Agustus, Metal Hammer memposting di blog mereka, sebagai mana yang di katakan oleh Matt Heafy “Kami mempunyai beberapa ide, bukan sebagai band tapi sebagai masing-masing individu dan itu sekitar sepuluh atau dua puluh lagu. Saya sendiri telah menyelesaikan lima belas buah, namun saya telah menyingkirkan semuanya dan meninggalkan enam buah saja sebagai yang bagus-bags saja, lagu baru yang saya tulis lebih kuat dan lebih baik. Paolo Gregoletto (bass) punya setumpuk lagu juga sekitar 20-an lebih, namun dia masih memilih-milihnya. Semua orang terus menulis lagu sebanyak mungkin, dan mencoba memilah lagu-lagu tersebut agar menjadi lagu-lagu terbaik dari kami”.
Walau begitu pada tanggal 7 November, mereka mengumumkan di Theater Of Living Arts di Philadelphia bahwa mereka untuk sementara tidak akan kembali ke Philadelphia karena akan masuk stufio untuk merekam album baru selama pertengahan tahun 2010.
Untuk mendukung album Shogun, Trivium melakukan tur secara ekstensif selama tahun 2009, Band-band pembuka selama tur mereka adalah Chimaira, Darkest Hour, Dirge Within, Whitechapel, Rise To Remain dan Black tide.
Travis Smith secara tidak resmi meninggalkan band pada leg ke dua tur Into The mOuth of Hell We Tour. Pada tanggal 14 Februari band ini mengumumkan bahwa Travis telah resmi meninggalkan band dan posisi sebagai drummer di isi oleh Nick Augusto.

Keberangkatan Smith dan kontribusi di God Of War III (2010)
Beberapa hari setelah di rilisnya Shattering The Skies Above band mengadakan pers rilis bahwa mereka tidak bersama drummer asli lagi (Travis Smith). Heafy mengatakan kenapa Trivium tidak bersama Smith lagi, dan bagaimana seorang teknisi drum, Nick Augusto, menggantikan posisinya.
Kami sampai ke titik dimana band ini sudah sangat kurang dalam kreativitas dan energi saat bermain Live, dan kami sangat bersyukur bisa menemukan Nick karena dia benar-benar orang yang mampu membawa band ini ke level selanjutnya”.
Sementara hubungan Trivium dengan Smith  terus memburuk sepanjang tahun, band tidak langsung mencari enggantinya. Smith keluar dari band dengan alasan untuk mengrus urusan pribadinya, Sampai band menemukan Nck Augusto dan main bersamanya, dan mereka menyadari injeksi dari darah baru di Trivium.
Heafy bilang “Saya sudah terbiasa dengan Augusto, anamun saya masih penasaran bagaimana dia akan melakukan nya dengan band kami, Saya ingat saat keluar dari mobil dan mendengar dia sedang atihan untuk tur Into The Mouth Of Hell We March dan Saya tidak pernah tau kalau lagu-lagu kami bisa di mainkan dengan kecepatan seperti itu. Suaranya seperti yang di album, namun lebih kencang, lebih berat dan lebih emosional. Lagu pertama yang kami mainkan bersamanya adalah Rain dari album Ascendancy dan Saya ingat dia memainkan bagian akhir dengan tanpa usaha agar berbunyi seperti nya itu palsu. Saya menatap Corey dan kami berdua sama-sama tertawa pada saat bersamaan, Saya bisa bilang bahwa kami berdua mengatakan “Who The Fuck Is This Guy?” jadi sangat menyenangkan bahwa dia bisa membawakan sesuatu yang sudah ada dengan semangatnya sendiri”.
Sampai saat ini Heafy tetap tidak tau urusan pribadi apa yang mencegah Smith untuk ikut tur, namun dia berterima kasih sekali bisa bermain bersama Augusto,  dan mendo’akan Smith agar mendapat nasib yang lebih baik untuk usahanya ke depan.
Kami bilang padanya melalui telephone (bahwa kami lanjut kan band ini bersama Augusto) dan ini sangat sulit bagi semua orang untuk terlibat namun Saya berharap bahwa Travis bisa sadari bahwa ini akan menjadi yang terbaik untuk dirinya di masa yang akan datang. Untuk kesehatannya sendiri begitu juga unutk kami semua. Saya dengar dia telah melakukan dengan sangat baik sekarang dan hanya itulah yang dapat kami harapkan. Dan kami berharap dia melakukan nya dengan sangat luar biasa, apapun itu pilihannya dalam hidupnya”.
Dalam sebuah wawancara dengan OneMetal.com gitaris Corey Beaulieu menambahkan, “…seiring waktu, hal-hal sepertinya sudah tidak berjalan sebagai mana mestinya, sementara kami sedang ada headlining tur di Amerika dan Travis mengatakan tidak akan ikut tur lagi, jadi dengan sangat terpaksa kami harus memikirkan pengganti untuk posisi nya, dan begitu kami mulai main dengan Nick, kami sudah tau kalau ini lah hal terbaik, Salah satu alasan kepergian Smith dari band, kata Beaulieu.
“…segala hal sudah terpecah belah dan kami harus mencari pengganti Smith untuk menyelesaikan ini semua. Sangat senang bisa bekerja sama dengan Nick dan bila orang-orang melihat kami main live mereka akan tau alasannya”.
Trivium melakukan kontribusi untuk Soundtrack God Of War III dan merekam lagu Shattering The Skies Above mereka juga merekam lagu cover Sepultura, Slave New World

In Waves (2010-sekarang)
Dalam sebuah interview dengan STV, Heafy berkata “Segalanya berjalan dengan baik dan membuat kami merekam album baru lagi yang telah di persiapkan sebelumnya dan telah kami tulis selama ini. Ini akan menjadi rekaman yang terbaik dan harus jadi rekaman terbaik kami. Setiap rekaman kami selalu bilang begitu, tapi ini akan menjadi benar-benar nyata”. Bassist Paolo Gregoletto menambahkan “Kami telah latihan pada soundcheck seluruh isi rekaman ini. Kami mempunyai banyak ide baru dan sepanjang tahun kami membicarakan tentang hal ini bagaimana seharusnya album ini jadinya dan di panggung kami masih memikirkan bagaimana dan apa jadinya album ini yang akan membentuk kami. Kami mempunyai begitu banyak materi yang telah di tulis, dan setelah tur ini berakhir kami akan istirahat sejenak kemudian kembali menggebrak gudang dimana kami latihan dan menulis lagu dan kami akan mulai membuat demo, berharap kami mulai pada musim panas dan berakhir di musim gugur”.
 

Dalam sebuah wawancara dengan Guitar World Trivium mengatakan bahwa album mereka yang akan datang akan di kerjakan lebih maju dengan melihat ke masa silam. Mereka akan melupakan komposisi Epic kompleks, tricked-out, dan lead gitar tujuh senar yang menjadi ciri khas pada album-album sebelumnya. Trivium akan mengambil pendekatan dengan album Ascendancy (2005) dengan menggunakan riff yang rapi, stelan Drop D, dan lebih banyak solo mudah. “Saat kami membuat Ascendancy, kami menulis nya secara sungguh-sungguh tanpa memikirkan sebaik apa kami bisa memainkan instrumen masing-masing,” kata Matt Heafy. “Itu pasti tidak akan terjadi lagi di dua album berikutnya.” Di album ini gitar dan bass di stel pada nada drop C#.
Corey Beaulieu menambahkan “Kami pastikan bahwa setiap lagu-nya akan sangat berharga dan dengan sound yang super-cathy yang tidak akan mudah hilang dari kepala para pendengarnya.” Matt Heafy menyatakan lewat akun twitter nya bahwa mereka akan masuk studio pada tanggal 2 Januari. Matt Heafy mengatakan pada tanggal 11 Desember bahwa akan ada 10 sampai 13 lagu dalam album baru ini. Pada tanggal 31 Januari 2011, di umumkan bahwa Trivium akan mengambil bagian dalam Mayhem Festival bersama Machine Head, In Flames, Megadeth, Godsmack dan Disturbed.
Di umumkan pada tanggal 18 Februari bahwa Trivium akan menjadi bintang tamu spesial untuk Iron Maiden pada tur Final Frontier mereka di London pada tanggal 06 Agustus 2011. Di situs resmi mereka Matt Heafy mengatakan “Kami akan merasa sangat terhormat dan senang bisa berbagi panggung dengan band legendaris seperti Iron Maiden. Ini akan menjadi show pertama Trivium di Inggris setelah sekian lama dan kami telah memiliki rekaman baru untuk debut. Lights up London for an immense night of Metal. Up The Irons.” Pada tanggal 21 Mei single baru Trivium bocor di internet. Lewat twitter Matt Heafy mengumumkan bahwa rekaman ini akan di beri judul In Waves.

Style musik dan Tema lirik
Trivium telah melewati banyak genre Heavy Metal seperti Metalcore, Thrash Metal, Progressive Metal, Alternative Metal, Groove Metal, dan Death Metal. Style mereka telah berevolusi mulai dari pembuatan Ember to Inferno sampai ke Shogun, sangat jelas ada pengaruh dari Thrash Metal dan Metallica dan awal nya dari In Flames. Trivium mengatakan bahwa pengaruh musik mereka datang dari Metallica, In Flames, Machine Head dan Iron Maiden.
Waktu Ascendancy di rilis Trivium tercatat membawakan Metalcore dengan unsur Metal Thrash  yang kuat, dengan track ketiga mereka  Pulling Harder OnThe String of Your Martyr. Ascendancy juga menjadi album abad ini anugrah dari Metal Hammer. Rilis berikutnya nampak jelas perubahan band ini. The Crusade di lihat sebagai perubahan besar band ini merujuk ke perubahan gaya vokal, dan tidak adanya lagi scream dan beberapa melodi yang di pakai.
Secara keseluruhan perubahan band ini terjadi di setiap album yang mereka telurkan, begitu juga lirik-lirik yang mereka tulis. Total mereka adalah band yang berevolusi dari biasa menjadi band yang luar biasa. Dengan membuka diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi membuat mereka sangat di hormati di dunia Metal.


Narasumber : DEWANADA

Jumat, 29 Juli 2011

Biografi Nightwish

Biografi NIGHTWISH



Nightwish adalah band Symphonic Metal yang berasal dari Kitee, Finlandia, di bentuk pada tahun 1996 oleh pemain Keyboard dan penulis lagu Tuomas Holopainen, gitaris Emppu Vuorinen, dan mantan vokalis Tarja Turunen. Formasi Nightwish adalah lima orang, kemudian posisi Tarja di gantikan oleh Annette Olzon dan posisi Bassist awal , Sami Vänskä, digantikan oleh Marco Hietala, yang juga mengambil alih bagian vokal pria, awalnya bagian vokal pria di perankan oleh Tuomas atau vokalis tamu.



Nightwish sudah menjadi band berpengaruh di negara asal mereka sejak rilis single pertama mereka, “The Carpenter” dan debut album “Angel Fall First“, namu mereka belum bisa mencapai kemasyuran secara mendunia sampai di rilisnya album Oceanborn (1998), Wishmaster (2000) dan Century Child (2002). Album berikutnya pada tahun 2004, Once, yang terjual satu juta kopi lebih, membuat video Nightwish di putar di MTV di Amerika Serikat. Single terbesar mereka di Amerika serikat “Wish I Had An Angel” (2004), di buat menjadi tiga film di amerika sebagai Soundtrack untuk mempromosikan tur Amerika utara mereka. Nightwish memproduksi tiga single lagi dan dua video musik untuk album ini, seperti “Sleeping Sun” dari kompilasi 2005, Best Of, Highes Hope, terakhir bagi Tarja Turunen sebagai vokalis.
Pada bulan Mei 2007, mantan vokalis Alyson Avenue, Anette Olzon, di ungkapkan sebagai pengganti Tarja Turunen, dan pada musim gugur mereka merilis album baru, “Dark Passion Play” yang terjual hampir dua juta kopi, dengan hit single “Amaranth“, yang telah di rilis sebulan sebelumnya. Tur untuk mendukung album ini berawal pada tanggal 6 Oktober 2007 dan berakhir pada tanggal 19 September 2009. EP/Live Album “Made In Hongkong (And In Other various Places) di rilis pada bulan Maret 2009  sebagai sebuah MCD/DVD, dan Album full Length ke tujuh mereka yang berjudul Imaginarium, sedang di kerjakan, yang di persiapkan untuk rilis pada awal tahun 2012 nanti.
Nightwish adalah band asal Finlandia yang telah sukses menjual lebih dari tujuh juta rekaman di seluruh dunia, dan telah mengumpulkan lebih dari enam puluh award Gold dan Platinum.

Narasumber : DEWANADA

LAMB OF GOD siap meninggalkan UNDERGROUND



Setelah lima belas tahun bekerja keras dalam dunia Underground dan Metal Scene, Lamb OF God mencoba menyeimbangkan perjalanan mereka di pinggir genre mereka sekarang ( berjalan dengan kedua tangan di bentangkan di atas seutas tali ) tak tau akan jatuh kemana. Kemana mereka akan jatuh ?? besar kemungkinan akan meninggalkan Underground, yang pasti akan membuat marah para Metal Head namun merupakan kesenangan bagi yang lain. Bukan karena Metallica “Sold Out” lebih dari satu decade yang lalu, membuat beberapa heavy metal band yang hampir di telan oleh Massa. Masuk nya Lamb Of God ke Mainnstream membuat efek yang jauh lebih dramatis daripada Metallica, Sebagai LOG mereka bisa jadi tiga kali lebih berat dalam Riff dan lebih nakal dalam lirik. Dua lagu yang telah sangat meembantu lima cowok asal Virginia ini adalah: Beating On The Deaths Door ( Sacrament ) dan Redneck, dari album yang sama. Lagu-lagu ini menggambarkan dengan jelas suara dari, tidak saja Lamb Of god sendiri, tapi jutaan Fans diseluruh dunia. Ketika masyarakat menjadi lebih ekstrim, begitu juga musik mereka. Hanya menunggu waktu saja bagi sebuah band metal untuk mendobrak batasan yang berjimbai antara populer Rock dan rak Metal yang ada sekarang, dan memberikan lebi Hard Metal pada publik eksposur. Lamb of God telah melakukan itu semua lebih dari kontemporer mereka yang melakukan itu : yang telah memaksa mereka keluar dari sarangnya dan turun kejalan Amerika, Asia, Afrika, Australia. Bahkan Antartika pun tak akan aman.

Biografi Hammerfall


Biografi HAMMERFALL



Hammerfall adalah sebuah band beraliran power Metal dari Swedia (Göthemburg). Di dirikan pada tahun 1993 oleh mantan gitaris Ceremonial Oath yaitu Oscar Dronjak.

Sejarah Awal (1993-1996)
Hammerfall bermula ketika Gitaris Ceremonial Oath Oscar Dronjak keluar dari band dan mengundang Jesper Strömblad (dari band In Flames, yang juga dulunya mantan anggota dari Ceremonial Oath) untuk berrgabung dengannya sebagai seorang Drummer pada sebuah proyek musik yang sudah didambakannya. Dronjak sudah mengkomposisikan lagu “Steel Meets Steel“, yang kemudian dimasukkan kedalam debut album Hammerfall. Kemudian bergabung dengan mereka seorang gitaris Niklas Sundin, bassist Johan Larsson dan Vokalis Mikael Stanne (dari band Dark Tranquility). Ketika Niklas Sundin dan Johan Larsson meninggalkan Hammerfall di tahun berikutnya, mereka di gantikan oleh Glenn Ljungström (mantan anggota In Flames) dan Fredrik Larsson (bassist dari band Death Metal Swedia Dispatched).
Pada tahun 1996, Hammerfall masuk semi final pada acara Rockslaget. Namun, vokalis Mikael Stanne tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai vokalis, oleh karena itu mereka mencari penggantinya. Melalui teman-teman mereka akhirnya mereka bertemu dengan Joacim Cans, yang langsung setuju untuk main dengan mereka pada malam itu. Konser itu sukses, walaupun para juri tidak memasukkan Hammerfall ke babak final. Dengan itu semua, Joacim di angkat sebagai anggota tetap pada band.

Glory To The Brave
Untuk mendapatkan perhatian lebih pada apa yang telah mereka kerjakan selama ini dan untuk mencoba melakukan perjanjian rekaman yang profesional, sebuah penampilan live yang singkat direkam dan di sodorkan ke studio rekaman Vic Ricords label rekaman Belanda. Mereka segera mendapatkan persetujuan dan menghabiskan tahun itu dengan menulis Glory To The Brave.
Album ini rilis di Netherland dan mendapatkan respon positif, dan di album ini juga maskot band Ksatria Hector tampil di cover album.
Dengan berkembangnya popularitas Hammerfall maka proyek-proyek sampingan untuk para anggota menjadi sangat terbatas. Jesper dan Glenn memutuskan untuk tetap di In Flames dan Frederik memutuskan untuk berada di band Thrash Metal Beyond. Oleh karena itu formasi Hammerfall segera dalam penggantian. Stefan Elmgren di asumsikan untuk memegang Lead gitar dan Patrik Räfling di Drum (mereka bergabung setelah album Glory To The Brave di rilis). Frederik memutuskan untuk tetap di band sampai pengganti yang cocok untuknya di temukan. Dan ini terjadi pada bulan Mei 1997, ketika bassist Magnus Rosén bergabung. Stefan Elmgren memainkan beberapa sesi gitar di Glory To The Brave (Seperti akustik gitar di “I Believe“) dan Patrik Räfling sebenarnya memainkan seluruh sesi drum karena menggantikan Jesper. Walau demikian mereka tetap di anggap sebagai bintang tamu pada masa itu, bukan sebagai anggota dari band.
Pada awal tahun 1997, label Jerman Nuclear Blast melakukan pendekatan dengan Hammerfall untuk melakukan kontrak untuk merilis album di Eropa, sebanyak empat album. Perjanjian itu di terima oleh Hammerfall dan band melanjutkan untuk merekam dua musik video pertama mereka – “Hammerfall” dan “Glory To The Brave“. Setelah merilis promosional single, Glory To The Brave di rilis di seluruh Eropa. Hasilnya sangat tidak di harapkan, bahkan setelah kampanya yang intens  dari Nuclear Blast. Album ini mencapai posisi 38 di chart Jerman pada minggu pertama rilisnya. Sesuatu yang belum pernah di capai untuk sebuah album Heavy Metal.
Satu perjalanan dengan band-band seperti Gamma Ray, Jag Panzer, Lake Of Tears dan Raven mereka melakukan tur keliling eropa. Konser di Wacken Open Air di tampilkan di depan lebih dari sepuluh ribu orang.
Menuju akhir tahun 1997, Glory To The Brave di rilis di Jepang dan Amerika Serikat. Penjualan album ini mencapai seratus juta kopi. Hammerfall juga di nominasikan untuk Grammy Swedia untuk kategori Best Hard Rock Act.

Legacy Of Kings
Pada bulan Februari 1998, perekaman untuk Legacy Of Kings di mulai. Album ini sekali lagi di tulis oleh Joacim, Oscar dan Jesper, yang walaupun telah berhenti dari band namun tetap mengambil peranan untuk menjaga mood yang sama dengan waktu rilis pertama. Album ini di produseri oleh Fredrik Nordström (dari Dream Evil) dan Oscar, dengan bantuan dari Joacim.

Mereka menghabiskan waktu total selama satu setengah bulan di studio untuk merekam album ini.
Hammerfall melakukan beberapa konser ekspresif sebelum rilis album Legacy Of Kings ini, main di beberapa festival dengan band-band seperti Alice Cooper, Rammstein, Deep Purple, Dream Theater, Saxon dan Stratovarius.
Tur keliling dunia pertama di lakukan pada bulan Oktober 1998. Selama penampilan mereka di Swedia, Joacim Cans mengalami infeksi pada tenggorokannya yang membuat dia mustahil bisa bernyanyi, segera setelah itu, Magnus Rosén juga terkana penyakit yang sama, dan setelah dia seluruh kru yang mendukung Hammerfall juga ikut sakit. Para anggota band bermain selama mungkin dan kemudian dipaksa untuk menunda atau membatalakn beberapa tanggal tur. Selama perjalanan mereka ke Amerika Selatan, Hammerfall mengambil istirahat sejenak untuk mengunjungi pantai-pantai di Brazil, dan segera setelah itu mereka melanjutkan tur.
Dengan berakhirnya tur tersebut, Drumer Patrik Räfling meninggalkan band, dan di gantikan oleh Anders Johansson, seorang teman Magnus Rösen, bergabung sebagai musisi tur. Pada awal tahun 1999 dia di nobatkan sebagai anggota tetap di band. Anders sebelumnya bekerja sama dengan Yngwie Malmsteen di band Rising Force dan beberapa proyek lainnya ; dia adalah saudara kandung dari Jens Johansson dari Stratovarius.

Renegade
Setelah melakukan tur yang panjang, band pulang kampung dan melalui waktu bersama keluarga mereka dan memulai penulisan lagu untuk album mereka yang akan datang. Hammerfall membuat aransmen untuk album ini yang akan di rekam oleh Michael Wagener, yang sebelumnya pernah menangani band-band seperti Accept, Alice Cooper dan Ozzy Osbourne. Proses rekaman ini memakan waktu selama delapan minggu, dan album ini di beri judul Renegade.

Pergantian produser dari Fredrik Noerdström ke Wagener menemui pandangan yang skeptisisme dari media secara global. Walaupun demikian, setelah album ini dirilis, kritik-kritik itu kebanyakan arah nya positif, walaupun banyak yang bilang bahwa sound band ini banyak berbeda dari sebelumnya. Sebuah video musik di buat yang di sutradarai oleh Roger Johansson untuk lagu “Renegade” dan mampu mencapai puncak parade di Swedia, yang juga terjadi dengan abum itu sendiri, yang mencapai status emas dan terjual lebih dari empat puluh juta kopi.
Oscar mengatakan di www.metalrules.com sebelum rilisnya “Renegade” bahwa mereka akan membuat sound yang lebih komersial untuk menarik perhatian para audiens yang gak terlalu memperhatikan mereka, namun album berikutnya tidak akan mengikuti model ini.
Tur keliling dunia kedua mereka di mulai pada bulan Januari 2001. Konser untuk album ini diikuti oleh replika dari cover album di atas panggung. Set nya seperti reruntuhan kastil yang mana dari situlah keluarnya para anggota band. Secara total, tur ini di adakan sebanyak enam puluh pertunjukan. Band kemudian merilis DVD berjudul The Templar Renegade Crusades, yang memasukkan video pada saaat rekaman, live, di belakang panggung saat konser, dan pertemuan dengan para fans.

Crimson Thunder
Hammerfall kemudian melanjutkan untuk merekam album keempat mereka – Crimson Thunder. Aransemen untuk sesi perekaman di buat di dua tempat yaitu JM Studios: dari Charlie Bauerfeind di Wisseloord Studios – di Belanda, dan studio Blind Guardian – di Jerman untuk sesi Bass. Pada akhir sesi perekaman di tahun 2002, sesi pendengaran untuk pers diadakan. Secara keselurhan responnya adalah positif, dan disimpulkan bahwa perubahan ini lebih baik dari pada album Renegade. Sebuah single “Hearts On Fire” di rilis sebelum rilis album dan mencapai nomor satu di beberapa negara chart. Album ini juga menarik beberapa fans baru yang tertarik dengan choor dan riff-riff gitar yang sederhana dan diikuti oleh solo gitar yang cepat.

Pengambilan gambar untuk video Herats On Fire di jadwalkan akan di laksanakan pada bulan agustus tahun itu, namun harus di tunda untuk seminggu karena terjadi kecelakaan atas diri Joacim pada suatu malam. Waktu itu dia sedang minum-minum dengan pacarnya di sebuah bar yang sering di kunjunginya dan tiba-tiba seseoang yang tidak di kenal memukulnya dengan botol bir di kepala dan berhasil kabur. Joacim langsung pingsan dan teraksa harus di larikan ke rumah sakit dan menjalani operasi plastik untuk kecelakaan ini dan harus istirahat selama beberapa hari. Segera setelah sembuh dia langsung bergabung dengan band dan membuat video ini.
Untuk mem-promosikan rilis album ini di Amerika utara, mereka mengadakan tur dengan Dio selama bulan November dan Desember 2002. Sayangnya, manager band menghilang dan membawa semua pendapatan band bersamanya. Walaupun demikian tur ini sukses dan berlanjut ke Eropa. Perubahan telah di buat untuk set panggung, banyak investasi di buat untuk kembang api dan menghadirkan Ksatria Hector di panggung. Sebuah layar juga di tambahkan untuk video Hearts On Fire di panggung. Tur berkembang ke Jepang dan Amerika Selatan. Hammerfall hadir di festival Jerman, Spanyol dan Republik Cheko. Bermain bersama band-band seperti Iron Maiden, Slayer, Twisted Sister, U.D.O dan Stratovarius.
Tur Hammerfall tiba-tiba harus terhenti karena Oscar Dronjak mengalami kecelakaan Motor dan membuat tangan kirinya patah.
Mereka akhirnya gak punya pilihan lain selain istirahat panjang. Stefan mengambil pelajaran menjadi pilot, Magnus dan Anders melanjutkan proyek sampingan dan Joacim melakukan solo karirnya dan memiliki anak pertamamnya. Oscar hanya berfokus pada kesembuhannya. Dengan beberapa spesialis, dia berhasil sembuh dan mencapai kapasitas totalnya kembali.

Chapter V: Unbent, Unbowed, Unbroken
Album Live dan DVD di rilis pada bulan Februari 2003. Setelah dua tahun absen, band merilis Chapter V: Unbent, Unbowed, Unbroken yang diikuti dengan tur ke Eropa dan Amerika Selatan. Sebuah video di buat dengan judul “Bloodbound” yang masih di sutradarai oleh Roger Johansson.

Threshold
Album ke enam mereka berjudul Threshold di rilis pada tanggal 20 Oktober 2006. dan langsung mencapai posisi pertama di chart Swedia.

Pada tanggal 6 Maret 2007, sebuah statement di buat di situs resmi Hammerfall bahwa Magnus Rosén tidak akan terlibat lagi dalam band. Alasannya adalah karena dia tidak bahagia lagi dengan band dan fokus ke proyek lain. Pernyataan magnus di situs resminya sendiri bahawa dia capek memainkan pola bass yang simple yang dipaksa harus di mainkannya dan dia ingin “lebih kreatif dalam karirnya”. Pada tanggal 10 April diumumkan di situs resmi Hammerfall bahwa yang menggantikan magnus adalah Fredrik larsson yang dulu main bass di album Glory to the brave.
Pada tanggal 2 April 2008, Stefan Elmgren mengumumkan bahwa dia cabut dari band untuk mengejar karir sebagai pilot komersial. Penggantinya adalah Pontus Norgren dari band The Poodles. Pada tanggal 27 Juni band ini merilis album kompilasi berjudul “Masterpieces” ini menjadi album terakhir yang di rilis bersama Stefan Elmgren.

No Sacrifice, No Victory
Album studio terbaru Hammerfall berjudul No Sacrifice, No Victory di rilis di Inggris pada tanggal 23 Februari 2009. Lagu-lagu pada album ini termasuk “Any Means Necessary”, “Life Is Now”, “Punish and Enslave”, “Bring The Hammer Down”, dan kover dari My Sharona. Juga ada video musik berjudul “Any Means Necessary”

Album baru Hammerfall yang akan berjudul Reinventing The Steel bisa di baca disini.

Formasi:
Joacim Cans > Vokal (1996-Sekarang)
Oscar Dronjak > Rhythm Gitar, Backing Vokal (1993-Sekarang)
Pontus Norgren > Lead Gitar, Backing Vokal (2008-Sekarang)
Fredrik Larsson > Bass, Backing Vokal (1994-1997)(2007-Sekarang)
Anders Johansson > drum (1999-Sekarang)
Mantan Anggota:
Stefan Elmgren > Lead Gitar (1997-2008)
Magnus Rosén > Bass (1997-2007)
Patrik Räfling > Drum (1997-1999 )
Jesper Strömblad > Drum (1993-1997)
Glenn Ljungström > Lead Gitar (1995-1997)
Mikael Stanne > Lead Vokal (1993-1996)
Niklas Sundin > Lead Gitar (1993-1995)
Johan Larsson > Bass (1993-1994)

Narasumber : DEWANADA

Biografi Arch Enemy






Arch Enemy adalah band Melodic Death Metal dari Swedia, Halmstad, awalnya adalah sebuah supergrup (band yang terdiri dari anggota yang sudah tenar di band mereka sebelumnya), yang di bentuk pada tahun 1996. Para anggota band ini berasal dari band-band seperti Carcass, Armageddon, Carnage, Mercyful Fate, Spiritual Beggars dan Eucharist. Band ini didirikan oleh gitaris Carcass Michael Amott bersama Johan Liiva, keduanya berasal dari band Death Metal yang berpangaruh, Carnage. Band ini telah merilis delapan album studio, sebuah album Live (Burning Japan Live 1999), dua DVD dan tiga EP. Vokalis band ini awalnya adalah Johan Liiva, namun di gantikan oleh Angela Gossow sebagai vokalis utama pada tahun 2000. 

Tahun-tahun pertama dan Black Earth (1996-1997)
Arch Enemy merupakan gagasan dari Michael Amott (Carcass, Carnage dan Spiritual Beggars). Pada awalnya di rakit ketika Michael Amott meninggalkan Carcass. Christopher Amott (Armageddon) seorang gitaris dan juga adik kandung dari Michael Amott bergabung dengan band di sertai dengan vokalis Johan Liiva (ex-Carnage, Furbowl, Devourment) dan kemudian Drumer Sesi Daniel Erlandsson (Eucharist) dalam apa yang di sebut Michael Amott Sebagai “Suatu usaha untuk menggabungkan Melodi dengan agresi dan  teknik.”

Debut band ini berjudul “Black Earth” direkam di studio Fredman dan di rilis oleh Wrong Again Records (sekarang sudah tidak berfungsi) pada tahun 1996. Album ini mencapai sukses yang fair di Jepang, mencapai rotasi pemutaran di MTV dengan single pertama mereka “Bury Me An Angel“, begitu juga mendapat sukses yang cukup bagus di Swedia.

Pada titik ini, Arch Enemy lebih seperti sebuah “proyek solo’ dari pada “sebuah band”. Michael Amott menulis sendiri semua lagu dalam album ini, dan bahkan bermain Bass. Bertolak belakang dengan catatan yang ada di dalam album, yang mengatakan bahwa vokalis Johan Liva-lah yang menyandang tugas sebagai pemain Bass. Amott kemudian mengungkapkan bahwa dia mempunyai kredit yang sudah ada daftarnya begitu caranya untuk membuat album ini kelihatan seperti usaha “band”. Banyak orang mengatakan bahwa ini adalah album band yang paling agresif, beberapa perlakuan sudah menjadi lebih lunak untuk beberapa derajat dalam rilis-rilis berikutnya, tapi tidak pernah di tinggalkan sepenuhnya.


Stigmata, Burning Bridges, dan Angela Gossow (1998-2000)
Setelah Black Earth di rilis, band ini pindah label, dan menanda tangani kontrak dengan Century Media. Pada tahun 1998 Arch Enemy merilis album Stigmata, dengan bassist Martin Bengtsson dan Drumer Peter Wildoer bergabung dengan mereka. Album ini mendapat perhatian audience yang lebih luas, menaikkan popularitas mereka di Eropa dan juga Amerika. Album ini juga menjadi album pertama Arch Enemy yang di rilis di seluruh dunia.

Pada tahun 1999, Sharlee D’Angelo menggeser posisi Bassist Arch Enemy dan Daniel Erlandsson di rekrut kembali sebagai drumer, kali ini pada posisi permanen. Burning Bridges di rilis, yang segera di ikuti oleh album live (Burning in Japan 1999), yang rencana nya hanya akan terbit secara terbatas di Jepang, namun kemudian di rilis keseluruh dunia karena banyak nya permintaan pasar. Selama tur Burning Bridges Sharlee D’Angelo dua kali di gantikan oleh player lain, yang pertama di gantikan oleh Dick Lövgren (Meshuggah, ex-Armageddon) dan kemudian yang kedua di gantikan oleh Roger Nilsson (ex-Spiritual Beggars, Firebird dan The Quill). Burning Bridges menandai perubahan pada inti musik mereka, sekarang lebih kepada pendekatan Melodic, walau mereka masih mempertahankan sound Melodic Metal yang sudah terdengar dari dua album sebelumnya.

Pada bulan November 2000 Johan Liiva di minta meninggalkan Band. Michael Amott menyatakan ia ingin dinamika lebih dari seorang Frontman, dan kinerja Liiva pada saat Live tidak sampai Part nya dengan anggota band yang lain. Liiva segara di gantikan oleh wartawan amatir dari Jerman yang juga seorang vokalis Death metal Angela Gossow, yang telah memberikan demo kaset kepada Christopher Amott yang selama wawancara di awal tahun itu. Gossow terbukti adalah seorang penyanyi yang berkompeten dan telah bersama Band semenjak itu.

Album pertama dengan Gossow sebagai vokalis adalah Wages Of Sin yang di rilis pada tahun 2001. Ini juga menjadi album pertama mereka dengan menggunakan Tuning di nada C yang tetap mereka pertahankan sampai saat sekarang ini, kecuali untuk beberapa kasus. Pada bulan Desembar di tahun yang sama Arch Enemy mengambil bagian di konser “Japan Beast Fest 2002″, bermain bersama Slayer dan Motörhead.

kemudian pada tahun 2003 di rilis album “Anthems Of Rebellion” dan membawa beberapa penemuan baru dalam hal musik mereka, seperti memakai suara kedua untuk menambah harmony seperti yang dapat kita dengarkan di track End Of The Line dan Dehumanization. Pada bulan November di tahun berikutnya, band ini merilis EP berjudul Dead Eyes See No Future, yang memasukkan rekaman Live, serta dengan beberapa cover dari Manowar, Megadeth dan Carcass. Pada bulan Juni 2004, mereka melakukan tur di Jepang dengan band asal Jepang Edge Of Spirit.

Pada bulan Juni 2005, Arch Enemy selesai mengerjakan album ke Enam mereka yang di beri judul Doomsday machine. Pada bulan Juli 2005 gitaris Christopher Amott keluar dari band untuk berkonsentrasi pada kehidupan pribadinya. Untuk sementara dia di gantikan oleh gitaris Gus G. (Ozzy, Fire Wind) dan kemudian oleh Fredrik Åkesson pada bulan September 2005. Christopher kembali menjadi anggota tetap pada bulan Maret 2007, segera sebelum band masuk studio lagi dan memulai rekaman album baru mereka yang di produseri oleh Fredrik Nordström (yang telah memproduseri beberapa aksi seperti In Flames dan Soil Work). Åkesson menjadi gitaris utama di Opeth pada bulan Mei 2007. Sebuah album dari pekerjaan Arch Enemy sebelumnya “Black Earth” juga di rilis ulang pada tanggal 24 April 2007, dengan vokal Liiva.

Album ke tujuh Arch Enemy di beri judul Rise Of The Tyrant di rilis pada tanggal 24 September 2007 di Eropa dan tanggal 25 September 2007 di Amerika serikat. Rise Of The Tyrant mencapai posisi 84 di chart Billboard pada debut awalnya. Ini melampaui pencapaian Dommsday Machine di entri chart, membuat album ini menjadi usaha band tertinggi dalam chart. Gossow mengatakan bahwa album baru mereka akan lebih mengandung emosi dan kurang double vocal.

Pada bulan Agustus 2007 Arch Enemy main di Bloodstock Open Air Festival bersama Sabbat dan In Flames. Mereka kemudian main di Black Crussade tur pada akhir tahun 2007 dengan Machine Head, Trivium, Dragonforce, dan Shadows Fall. Dengan ini, seperti yang di umumkam Michael Amott di situs resmi mereka, “Ini akan menjadi pertunjukan pertama mereka di Eropa setelah di rilisnya album baru kami”.
Pada tanggal 8 Maret 2008, Arch Enemy membuat film tentang show mereka di Tokyo, untuk DVD live Tyrants Of The Rising Sun. Arch Enemy juga menjadi Co-Headline untuk tur “Defenders Of The Faith” pada bulan April 2008 bersama Opeth, dimana Devil Driver dan 3 Inches Of Blood menjadi band pembuka buat mereka.  Kemudian mereka menjadi Headline untuk “Tyranny and Bloodshred” tur pada bulan Mei 2008 bersama Dark Tranquillity, Divine Hereasy, dan Firewind sebagai band pembuka.

The Root Of All Evil (2009-2010)
Di rilis pada tanggal 28 September 2009 di Eropa dan 30 September di Jepang, kemudian tanggal 6 Oktober di Amerika Serikat, The Root Of Evil berisi 12 lagu yang di rekam ulang sebelum Angela Gossow bergabung dengan Arch Enemy. pada pertengahan pertama tahun 2009, mereka tur keliling Eropa dan Amerika Selatan, dan kemudian main di acara tahunan “Dubai Dessert Rock Festival” bersama Opeth, Chimaira, dan Motörhead. mengikuti rilis The Root Of All Evil mereka mengadakan tur keliling Asia dan Australia, juga termasuk kunjungan pertama mereka ke Selandia baru. Tur ini di mulai di “Loud Park Festival” di Jepang pada tanggal 17 Oktober, memberikan suplemen kepada aksi lainnya seperti Megadeth, Judas Priest, Slayer, Anthrax, Rob Zombie dan Children Of Bodom. Mereka juga tur ke Korea selatan pada tanggal 25 Oktober, menjadi Headline di Melon AX Hall di Seoul.

Narasumber :DEWANADA